Jember - Dalam upaya meningkatkan kompetensi di bidang teknologi finansial berbasis syariah (Fintech Syariah), dosen dan mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jember (FEB UNEJ) mengikuti workshop yang diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI). Workshop ini merupakan bagian dari kerja sama strategis antara Prodi Ekonomi Syariah dengan AFSI guna memperkuat pemahaman serta keterampilan akademisi dalam menghadapi perkembangan industri keuangan digital berbasis syariah.
Workshop ini diadakan secara hybrid pada tanggal 24 - 27 September 2024 dengan menghadirkan narasumber dari AFSI yang memiliki pengalaman luas di industri fintech syariah. Para peserta mendapatkan wawasan mendalam mengenai konsep dasar, regulasi, serta implementasi fintech syariah dalam berbagai sektor industri keuangan. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran teknologi dalam mendukung inklusi keuangan syariah di Indonesia.
Dalam sambutannya, Dr. Zainuri, M.Si. Ketua Program Studi Ekonomi Syariah FEB UNEJ menyampaikan bahwa workshop ini merupakan langkah penting bagi dosen dan mahasiswa dalam mengikuti perkembangan pesat industri keuangan digital. “Kami ingin membekali dosen dan mahasiswa dengan wawasan praktis agar mereka siap menghadapi tantangan di dunia kerja, terutama dalam sektor fintech syariah yang semakin berkembang,” ujarnya.
Selain materi teori, workshop ini juga memberikan pelatihan praktis terkait penggunaan teknologi dalam sistem keuangan syariah. Para peserta berkesempatan untuk mempelajari mekanisme transaksi berbasis syariah yang diterapkan dalam berbagai platform fintech. Pelatihan ini menjadi nilai tambah bagi mahasiswa dalam memahami bagaimana sistem keuangan Islam beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Perwakilan dari AFSI Ronald Yusuf Wijaya menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan industri dalam pengembangan fintech syariah. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan agar dunia akademik semakin terhubung dengan praktik industri, sehingga lulusan ekonomi syariah memiliki daya saing yang tinggi,” ungkapnya. AFSI juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengikuti program magang di perusahaan fintech syariah guna mendapatkan pengalaman langsung dalam industri ini.
Mahasiswa yang mengikuti workshop ini mengaku mendapatkan banyak wawasan baru mengenai peluang dan tantangan di sektor fintech syariah. Anisa Salah satu peserta, mahasiswa semester lima, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman yang lebih konkret mengenai bagaimana fintech syariah bekerja dalam ekosistem keuangan modern. “Saya semakin tertarik untuk mendalami bidang ini dan berharap bisa terjun langsung ke industri setelah lulus nanti,” katanya.
Dosen yang hadir dalam kegiatan ini juga mengapresiasi materi yang disampaikan oleh AFSI. Mereka menilai bahwa perkembangan teknologi dalam sektor keuangan syariah perlu diadaptasi dalam kurikulum perkuliahan agar mahasiswa memiliki pemahaman yang lebih aplikatif. Dengan adanya workshop ini, dosen dapat memperbarui metode pengajaran mereka sesuai dengan tren industri yang sedang berkembang.
Selain diskusi dan pelatihan, workshop ini juga menjadi ajang networking antara mahasiswa, dosen, dan praktisi fintech syariah. Para peserta berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan narasumber dan mendapatkan wawasan mengenai peluang karier di industri fintech syariah. Kegiatan ini juga membuka peluang kolaborasi riset antara akademisi dan industri untuk mengembangkan inovasi keuangan berbasis syariah.
Ke depan, Prodi Ekonomi Syariah FEB UNEJ berencana untuk terus menjalin kerja sama dengan AFSI dan berbagai lembaga keuangan syariah lainnya guna memperkuat kurikulum berbasis teknologi finansial. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan mahasiswa semakin siap untuk berkontribusi dalam pengembangan ekosistem fintech syariah di Indonesia.
Workshop ini merupakan salah satu bentuk komitmen FEB UNEJ dalam mendukung perkembangan industri keuangan syariah di era digital. Dengan meningkatnya pemahaman dosen dan mahasiswa mengenai fintech syariah, diharapkan akan lahir inovasi-inovasi baru yang dapat memperkuat inklusi keuangan berbasis syariah di masyarakat.
Sebagai penutup, pihak AFSI mengapresiasi antusiasme peserta dalam mengikuti workshop ini. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan agar ekosistem fintech syariah semakin berkembang dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat. Dengan adanya sinergi antara akademisi dan industri, fintech syariah di Indonesia diyakini akan semakin maju dan berdaya saing secara global.